Ada nada yang sedih, ketika seseorang mengatakan temannya telah berubah.
Ah, mengapa kita takut akan perubahan? Bukankah perubahan itu jadi bagian dari keseharian kita. Apakah yang tidak berubah? Bukankah setiap kemajuan yang kita nikmati saat ini merupakan buah dari perubahan (demikian pula dengan kemunduran yang terjadi). Dahulu, manusia tidak mengenal penyakit kanker, tetapi kemajuan ilmu pengetahun mengubah pengetahuan kita tentang penyakit.
Apakah hati juga mengalami perubahan? Ada waktunya, ketika kita harus membuat jarak untuk melihat sesuatu dengan lebih utuh. Ada waktu lain, ketika kita mendekatkan jarak, untuk melihat detail dengan lebih jelas. Itukah perubahan? Bila memang demikian, bukankah kita akan melihat perubahan itu sebagai sumber pemikiran, sumber inspirasi, dan sumber dalam proses kreatif.
Apakah yang kita takutkan dari perubahan? Banyak hal menakutkan dari perubahan, tetapi semua bermula dari satu titik ketakutan manusia yang paling dasar, takut kehilangan. Perubahan membuat kita taku kehilangan lingkungan yang kita telah sangat menyatu di dalamnya. Perubahan juga membawa ketakutan akan hilangnya teman-teman dan rasa nyaman yang dinikmati selama ini. Perubahan mengharuskan kita menyesuaikan diri untuk hal-hal baru, yang tentu saja tidak mudah.
Mungkin (sekali lagi mungkin), hidup akan terasa lebih nyaman bila perubahan berhenti mengalir pada saat kita merasakan keindahannya.
(Tapi bukankah itu akan menimbulkan kebosanan?)
(Untuk seorang teman yang sedang merasakan adanya perubahan)
No comments:
Post a Comment