
“Bawakan aku seekor kera dewasa, dan aku akan membayarnya seratus ribu rupiah per ekor, jangan lupa, bawakan sebanyak-banyaknya.”
Begitulah, ketika seorang pengusaha datang ke sebuah pulau kecil dengan penduduk yang miskin. Di pulau itu memang terdapat kera-kera liar yang sering mencuri hasil kebun masyarakat.
Minggu pertama, masyarakat menyetorkan seratus ekor kera. Semua dibeli dengan harga seratus ribu rupiah. Entah itu kera betina, jantan, sehat, ataupun sakit.
“Kemana Bapak kirimkan kera ini?” Tanya seorang petani ingin tahu.
“Pasar kera di luar sana sangat besar. Tak terbatas, berapapun yang engkau bawa”. Kata si pengusaha sambil menunjukkan kapal kecil yang penuh dengan peti-peti di atasnya. Kapal itu tiap sore berangkat dan kembali lagi pagi harinya....
Bulan kedua, populasi kera mulai menurun. Kera makin sulit diperoleh. Petani pencari kera mulai mengeluh.
“Baiklah, aku naikkan harganya menjadi tiga ratus ribu,” begitu kata sipengusaha
Bulan ketiga, makin susah memperoleh kera harga dinaikkan menjadi lima ratus ribu rupiah.
Bula ke enam, tak ada lagi kera bisa diperoleh. Pengusaha marah-marah.
“Kalau seperti ini, bagaimana bisa bisnis?” Teriaknya. Penduduk melongo, tapi tak bisa berbuat apapun. Membeli kera dari luar pulau terlalu jauh dan hitungannya dengan harga lima ratus ribu tak sebanding dengan biaya perjalanannya
“Baiklah, aku mau berlibur dulu. Selama sebulan ini, silahkan cari kera sebanyak-banyaknya. Nanti setelah liburan, aku akan naikkan harga kera menjadi dua juta rupiah perekor. Ingat, dua juta rupiah ya... “
Pengusaha pergi berlibur. Penduduk makin melongo. Dua juta rupiah untuk satu kera, harga yang menakjubkan. Mereka hitung-hitung biaya perjalanan ke luar pulau, sewa kapal, bekal berburu dan sebagainya.
Tiba-tiba, pembantu si pengusaha datang. Berbisik-bisik tentang kera.
“Bagaimana kalau aku curi kera milik si pengusaha dan aku jual pada kalian 1 juta rupiah?”
Penduduk makin melongo. Dari pada keluar pulau, tawaran ini jauh lebih menarik. Ada keuntungan satu juta rupiah. Mereka sepakat. Transaksi dilakukan. Ratusan kera berpindah tangan. Si pembantu berpesan ke penduduk, untuk tidak melapor apapun kepada majikannya, dan dia akan melarikan diri.
“Katakan pada majikanku nanti bahwa aku tenggelam di laut, hilang,” begitu pesannya.
Sejak itu si pengusaha itu tak pernah kembali lagi.......
No comments:
Post a Comment