Hari ini kita merdeka, demikianlah telah diucapkan berkali-kali dalam desah nafas tertahan maupun teriakan lantang, yang dalam buku sejarah dituliskan sebagai hasil perjuangan yang berdarah-darah dan mengorbankan semua yang dimiliki.
Hari ini kita menghitung, itu telah lalu begitu saja dalam hitungan detak waktu dan enam puluh tiga putaran bumi mengelilingi matahari. Kemarin aku baca di sebuah koran lusuh bekas bungkus nasi untuk makan siangku, berita tentang atap gedung sekolah yang ambruk dan sebuah pernikahan senilai miliaran rupiah.
Hari ini kita merdeka, demikian diucapkan orang-orang sambil berlari, seolah mewartakan bait suci dari mantra-mantra tentang kehidupan yang lebih baik. Tetapi, kemarin aku membaca kisah tentang orang-orang terhormat yang mengambil makanan dari piring orang lain.
Hari ini kita merdeka, hm.... tak beda dengan sebuah slogan iklan rokok. Di hisap, untuk dibuang, dan menyisakan cerita derita..
No comments:
Post a Comment