Tuesday, September 28, 2004

Tentang Karir

Ada orang yang karirnya melesat serupa bintang jatuh, mereka adalah orang-orang yang benar-benar memperoleh bintang jatuh. Tapi sebagian orang lain (kebanyakan) karirnya berjalan sangat pelan.
Mengapa demikian? Karir seseorang tergantung pada atasannya. Mereka yang karirnya cepat adalah orang-orang yang sadar bagaimana memasarkan diri. Pasarnya adalah para pengambil keputusan bidang sumber daya manusia. Siapakah mereka? Pertama adalah supervisor kita, kedua, atasan dari supervisor kita, ketiga adalah atasan dari atasan supervisor kita .... dan seterusnya. Karir adalah pekerjaan untuk meyakinkan para pengambil keputusan bahwa memilih kita merupakan keputusan yang tepat.
Bagaimana keputusan tersebut dapat kita pengaruhi?. Terapkan prinsip ABS (Arahkan Boss untuk Senang) dilengkapi dengan EBD (Emang Bossnya Dia). Buat kinerja kita bagus, tunjukkan pada boss, kita bekerja keras untuk meraih kinerja tersebut, dan yakinkan boss bahwa kita akan terus mempertahankan kinerja. Resep ini akan mengangkat kita dari pegawai biasa menjadi first line supervisor. Setelah setahun jadi penyelia, dengan resep yang sama, ditambah kemampuan mengelola staff (termasuk di dalamnya menyiapkan calon penyelia pengganti kita), maka langkah promosi kedua akan segera kita nikmati. Lakukan terus, terus, terus, dan terus ..... Sampai pada satu titik, tanpa disadari kita telah menjadi pejabat eksekutif perusahaan. Langkah terakhir adalah menjadikan diri kita CEO. Pada tahap ini, biarkan waktu yang mengatur segalanya.
Kesulitan terbesar dari resep di atas adalah menjaga konsistensi kinerja. Memotivasi diri sendiri untuk selalu menjadi yang terbaik. Sedikit seminar atau pelatihan motivasi diri mungkin akan membantu ketika kejenuhan mencapai puncaknya.
Kalau kita sudah mengupayakan itu semua, tetapi karir kita tetap tersendat-sendat, berarti waktunya untuk bercermin. Kitakah yang salah, atau Boss yang salah? Bila kita yang salah, cobalah perbaiki diri, tetapi bila boss yang salah, tak perlu kecil hati, emang bossnya dia ......... Tapi tidak perlu khawatir, karena kita masih bisa untuk memilih, pindah ke perusahaan lain.
Di atas segalanya, percayakan diri kita pada Yang Kuasa, karena tak ada manusia yang mampu melawan takdir, dan tak ada takdir yang akan diubah tanpa usaha.
Ketika semua ini telah kita lakukan, maka kita telah melaksanakan langkah untuk menjadi orang besar. Mereka yang telah melangkah dengan sungguh sungguh tetapi tidak berhasil bukanlah orang yang gagal, tetapi kegagalan adalah milik mereka yang tidak pernah mencoba.

Friday, September 03, 2004

Keberhasilan

Apakah Keberhasilan itu?
Mario Teguh, seorang konsultan bisnis, menjawab, orang dikatakan berhasil apabila orang tersebut bertambah kaya. Tetapi tentu saja kekayaan dalam pengertian ini dimaknai secara sangat luas. Bagi orang yang mendambakan uang, keberhasilan adalah apabila dia berhasil mengumpulkan uang sedemikian rupa banyaknya, sehingga dia merasa tidak perlu uang lagi. Bagi seorang guru, keberhasilan ialah bertambahnya pengetahuan yang dimiliki, dan makin banyaknya murid yang dibesarkan. Ukuran kekayaan setiap orang berbeda-beda.
Dalam teori ekonomi, mungkin, keberhasilan dapat dianalogikan dengan nilai tambahan manfaat yang sama dengan nol atau negatif, apabila seseorang mengkonsumsi sesuatu. Seorang yang haus, akan merasakan manfaat yang sangat besar pada tegukan minum yang pertama, pada tegukan kedua, dia masih merasakan manfaat, ketika dia minum satu gelas, rasa haus mulai hilang. Inilah titik keberhasilan, sebab, ketika dia diminta untuk meminum satu gelas lagi, maka yang didapatnya bukanlah pemuas dahaga, tetapi perut yang mual dan kembung.
Bagaimana kita meraih keberhasilan?
Keberhasilan hanya dapat diraih apabila keserakahan dihilangkan. Orang yang serakah tidak akan berhasil, karena dia tidak akan pernah merasa kaya. Koruptor akan terus korupsi, meskipun jumlah mobil mewah yang dimiliki lebih banyak dari pada jumlah anggota keluarganya. Hutan akan terus ditebang habis, meskipun laba perusahaan telah memenuhi untuk menghidupi negara selama satu tahun, dan pegawai rendahan tak pernah merasakan bonus yang pantas.
Keberhasilan hanya dapat diraih apabila seseorang mengetahui apa yang dicarinya dalam hidup. Kalau manusia belum mengetahui tujuan hidupnya, maka dia tidak dapt mengukur apa yang telah dicapainya.
Keberhasilan hanya dapat dicapai apabila manusia telah menggunakan semua kapasitas yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Karenanya, orang-orang yang tidak mencapai tujuan hidupnya, tetapi telah menggunakan semua kapasitas yang dimilikinya, adalah orang-orang yang berhasil, sebab di atas manusia, masih ada Yang Maha Kuasa, yang mengatur setiap kehidupan di dunia ini. Kita menamakannya takdir.

Wednesday, September 01, 2004

Ketika Jiwa Harus Diasah

Masyarakat kita sungguh telah menjadi masyarakat yang sakit. Setiap hari kita melihat orang berdoa, yang khusuk, yang menangis, yang berteriak, ..... yang menyesal, yang bertoba..... Tetapi, setiap hari kita melihat di jalan-jalan, orang yang saling memaki, orang yang saling berebut kekuasaan, orang yang saling membunuh, orang yang korupsi, orang yang .........
Siapakah yang bersalah? Apakah agama sudah tidak lagi mampu menjaga perilaku manusia? Ketika orang-orang terhormat berdoa, tetapi tetap menjaga keserakahannya.
Hari ini, banyak proyek atas nama pembangunan diresmikan, tetapi, hari ini juga, sejumlah orang tersisihkan hak-haknya, karena ketidak tahuan, karena ketidak berdayaan.
Di jalan, pemilik mobil mewah memaki pengemudi becak, karena menghambat jalannya. Pernahkan mereka berpikir, betapa panasnya di luar mobil yang dingin itu. Berapa banyak jumlah asap knalpot yang dihisap. Betapa beratnya mengayuh kendaraan yang dinamakan becak.
Ketika hidup makin berat, jiwa kita makin perlu untuk diasah.