Friday, August 25, 2006

Pencarian


Hari ini gelisah
Mungkin pagi tak hendak memberikan matahari pada kita. Mungkin matahari tak hendak memberikan hangat. Tak ada yang tahu
Keluhan yang membosankan muncul di setiap pagi, "pekerjaan menumpuk, waktu yang segera lalu"
"Selamat Ulang tahun..." serangkaian mawar itu dikirim oleh seorang teman (mungkin juga lawan), yang tak menerakan seberkas jejakpun. Itu hanya sebuah ritual tentang tanggal kelahiran dari jalan kehidupan yang tak pernah jelas.
Ada kebahagiaan , yang hadir dari telepon dan pesan pendek. Setidaknya aku masih punya teman yang peduli

Wednesday, August 02, 2006

Orientasi

Ketika masuk dalam suatu lingkungan baru, seseorang diperkenalkan pada lingkungannya. Seperti orang tua mengenalkan lingkungan pada anaknya yang baru menjadi penghuni dunia. Di tempat kerja, pegawai baru mengalami masa orientasi dengan waktu yang bervariasi mulai dari 3 hari, ada yang sampai 6 bulan bahkan lebih. Memasuki sekolahpun demikian.
Yang paling sering menjadi berita adalah orientasi yang dilakukan untuk memasuk dunia pendidikan lanjutan (SLTA) serta orientasi untuk menjadi siswa yang maha (bukan siswa biasa).




Seringkali jatuh korban, karena "gemblengan" senior. Senior beralasan, seorang yang akan menjasi siswa yang maha, harus berbeda dengan siswa yang biasa. Harus pandai mengambil keputusan dalam kondisi terdesak (sehingga ada tugas yang tidak masuk akal, seperti mencari 7 jenis serangga berikut nama-namanya dalam waktu satu malam ...., sangat luar biasa). Siswa yang tidak mampu dianggap belum memiliki mental siswa yang maha, sehingga harus di"didik" (baca: didikan melalui hukuman yang menimbulkan derita fisik).
Saya sendiri termasuk beruntung, karena satu-satunya orientasi yang menyulitkan hanyalah mencari tanda tangan guru dan senior saat masuk SLTA. Ketika hendak menjadi siswa yang maha, era orientasi diganti dengan kuliah Pancasila dengan pola 100 jam. Tak ada derita fisik, kecuali duduk mengantuk dan bosan.

Pertanyaannya adalah, apakah orientasi yang hanya beberapa hari tersebut akan mampu membentuk mental seorang siswa yang biasa menjadi siswa yang maha? Kalau seperti itu, bukankah hidup ini menjadi teramat mudah? Ada yang salah dengan kita, yang telah membiarkan pemahaman ini. Ketika kita dibiasakan dengan sesuatu yang instan dan sekejap, ketika kita tak lagi menilai proses sebagai bagian dari prestasi maka kita telah menjadi manusia yang tidak memiliki kemanusiaan.