Saturday, November 26, 2005

Pertemuan

sebuah pertemuan terjadi tidak begitu saja, meskipun semua bermula dari ketidaksengajaan ketika perjalanan tersesat pada sebuah taman yang terindah. Sebuah taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga, dan di dalamnya mengalir sungai yang jernih. Sungai yang bening, dan sebuah perahu layar menyusuri sungai itu, mengalir begitu saja. Perahu layar itu terkadang tetirah sejenak di air yang bening saat lelah kata pemiliknya.
Di tempatku, tetirah memiliki makna yang sangat dalam. Tetirah adalah istirahat ketika hati dan jiwa mengalami kelelahan. Aku berpikir, bagaimana mungkin pemilik taman yang seindah ini mengalami kelelahan. Tetirah adalah menjernihkan hati, membuang kekalutan dan kegelana jiwa, dan memandang jauh ke depan. Karenanya, aku lebih suka mengatakannya tetirah di air yang hening.
Sebuah pertemuan terjadi dengan tidak begitu saja. Banyak cerita yang ingin kudengar, Aku ingin mendengar sejarah perahu layar. Aku ingin mendengar cerita tentang taman yang indah dipenuhi bunga dan sungai bening yang mengalir di dalamnya. Aku ingin mendengar cerita tentang bintang yang kemilau. Aku juga ingin mendengar cerita tentang kebahagiaan kecil yang muncul setiap pagi.
Seribu angan menghilang, ketika kebahagiaan muncul dengan mengejutkan.
Seribu penyesalan muncul, ketika pemilik taman melirik pada jam tangan, waktunya untuk bergegas. Sebuah penyesalan, ketika pertemuan itu hanya diisi dengan omong kosong tentang negara yang carut marut dengan penduduk yang makin kehilangan taman hatinya.