Tuesday, October 31, 2006

Kedatangan dan Kepergian

Seorang teman sedang menikmati masa-masa penuh keajaiban sebagai seorang ibu yang menantikan kelahiran putra kedua.
Kebanyakan kita menyambut setiap kedatangan dengan kebahagiaan dan menangisi setiap perpisahan. Bagaimanapun, kehidupan di dunia tak dapat lepas dari dua sisi yang selalu bertentangan. Kedatangan - kepergian, malam - siang, terang - gelap, susah - senang, panas - dingin dan seterusnya. Secara matematis, apabila seluruh yang ada didunia ini dijumlahkan, maka kita akan mendapatkan angka nol. Itulah titik keseimbangan. Orang-orang ekonomi mengatakan, manusia akan selalu menambah "kekayaannya" selama tambahan itu masih memberikan manfaat, dengan sedikit bahasa teknis, orang yang haus akan terus minum sampai marginal utility dari air yang diminum itu sama dengan nol. Artinya dia berhenti minum ketika tidak merasakan tambahan manfaat lagi.
Titik nol adalah hakekat kehidupan. Ketika manusia merasa tidak menjadi apa-apa, ketika manusia menghilangkan "akunya" dan menjadikan dirinya sebagai "Aku", yaitu wujud fisik keberadaan Sang Pencipta di atas dunia, maka disitulah hakekat.
Datang dan pergi tak dapat lepas dari hidup manusia, seperti juga tawa dan tangis serta gembira dan sedih. Tetapi menjadi terlalu gembira menyebabkan kita lupa akan adanya sedih. Menjadi terlalu sedih menyebabkan kita lupa akan kegembiraan.
Sambutlah setiap kedatangan seperti itu pula kita menyiapkan setiap kepergian.