Thursday, December 27, 2012

Mpu [Catatan Untuk Hari Ibu]

Pembuat keris,  diberi gelar Mpu. Bukan hanya pembuat keris, mereka yang memiliki keahlian tertentu sehingga sangat dihormati dalam masyarakat, dipanggil sebagai Mpu.

Hidup manusia, seperti jemari tangan, bermula dari kanak-kanak dan diakhiri dengan mpu jari. Pencerahan demi pencerahan mendorong manusia berproses sesuai dengan tahapan yang dilalui. Masa kanak-kanak adalah masa yang penuh kegembiraan, tanpa tanggung jawab kecuali untuk dirinya sendiri, belajar segala hal, memahami segala hal. Ketika mengijak remaja, dunia menjadi manis. Hanya ada dunianya sendiri. Masa muda dilewati dengan kesombongan. Merasa ilmunya paling tinggi sendiri. Kalau dia berlatih beladiri, pastilah dia melupakan makna bela diri itu sendiri, kecuali, serangkaian latihan untuk menjadi yang terkuat.  Setelah itu, karir kehidupan makin meningkat, maka mulailah main tuding. Tunjuk sana-sini, tuding sana-sini, perintah sana-sini….

Apakah meraih kebahagiaan? Pasti tidak, karena sesuatu yang berasal dari wadah kasar tak akan memberikan kebahagiaan sempurna. Kalau tidak terlambat menyadari ketidakbahagiaan itu, beruntunglah manusia, karena, dia akan memasuki alam spiritual yang membawakan kebahagiaan sejati. Penempaan diri fase terakhir, menjadi seorang mpu. Seorang yang menurut Gede Prama, meletakkan saklar kebahagiaannya di dalam hatinya sendiri, bukan di luar diri.   Bila tahap ini lulus, seseorang memasuki tahapn mpu. Hanya mpu yang bisa menghadirkan kembali setiap kehidupan yang telah lewat, menjadi sebuah kebahagiaan. Cobalah kelingking sampai telunjuk [anak-anak sampai pejabat tinggi yang ahli tunjuk], apakah mereka bisa meraih kebahagiaan sang mpu [menyentuhkan jarinya pda ibu jari]?  Tak akan.

Hanya Ibu jari [mpu], mampu meraih semua jemari yang lain, kecuali dirinya sendiri. Karena dirinya sendiri adalah bukanlah miliknya. Seorang mpu sekalipun hanyalah wadah, yang menjalankan peran dari sang Kuasa.

Karena itu, benarlah kita menggunakan per-empu-an untuk menghormati mereka yang membawa tugas suci melahirkan generasi terbaik. Per-empu-an, yang membawa semua sifat kebahagiaan lahir dan jiwa.